Langit adalah kitab yang terbentang…
Bumi adalah kitab yang terhampar…
Manusia adalah kitab yang erjalan…
Sedangkan Al-Qur’ an adalah cahaya di dalam kegelapan…
Tidakkah
kau renungkan bahwa segala intrik yang terjadi di dalam hidup, hingga
memaksa meneteskan air mata adalah pertanda ketika Tuhan Jatuh Cinta…???
Puisi
diatas merupakan salah satu karya Wahyu Sujani, sang penulis Novel
Ketika Tuhan Jatuh Cinta. Novel yang begitu menyentuh hati kecil kita
ini, mengingatkan akan betapa tak bertepinya Cinta Tuhan kepada kita,
sekalipun kita masih saja terus-menerus berkhianat pada Nya !!! Di buku
pertamanya ini menghadirkan peringatan pada Hati-hati yang merindukan
Tuhan, Bahwa cinta Tuhan selalu untuk kita, asal kita mau mengasahnya.
Karena mampu merasakan sentuhan cinta Tuhan di kedalaman hati kita
sungguh anugerah terbaik dan terindah dalam hidup kita. Mampu memahami
diri sendiri sebagai Hamba dihadapan Kuasa Cinta Tuhan Sebagai sang
Khalik…